resensi novel senja hujan dan cerita yang telah usai
Akupaham betul, kamu dan aku punya hidup masing-masing. Aku punya duniaku (meski sebenarnya aku lebih suka menyebut duniaku adalah kamu), sementara kamu juga punya kehidupanmu. Kita hanya terikat kesepakatan menjalani hubungan asmara. Sebab, aku meyakini kamu juga meyakini perasaan yang sama. Itulah yang membuat kita sepakat.
ResensiNovel Bumi Cinta, Novel Keren Paling Laris [Top] Galur di bagi menjadi 3 yaitu galur mérélé (berurutan), galur bobo tengah (alur campuran), dan galur ti tukang (flasback). Resensi Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai. Rekomendasi Judul Novel Sunda Terbaik Versi Saya.
Nama: Cindi Septi RajagukgukKelas : XI Mipa 1Tugas Bahasa Indonesia
TentangNovel Hujan Karya Tere Liye Resensi Novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi Resensi Novel Pesan Cinta dari Hujan Karya Erni Aladjai RESENSI NOVEL HUJAN DAN TEDUH - Riawani Elyta Resensi Buku 1: Hujan-Tere Liye - Walking Through The Light Rumah buku - RESENSI NOVEL HUJAN, KARYA TERE LIYE Tere… | Facebook Kumpulan Resensi Buku Novel
3 Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang. 4. Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai. 5. Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu. 6. Surat Kecil Untuk Ayah. 7. Satu Hari Di 2018. 8. Bukupuisi Kuajak Kau Kehutan dan Tersesat Berdua. 9. Sebuah Usaha Melupakan. 10. Pada Senja yang Membawamu Pergi. 11. Seperti Hujan yang Jatuh Ke Bumi.
Vay Online Tima.
Judul Buku Senja, Hujan dan Cerita yang Telah UsaiNO. ISBN 979-794-499-9Penulis Boy CandraPenerbit Media KitaTanggal Terbit 16 Juni 2015Jumlah Halaman 239 HalamanKategori Nonfiksi Boy Candra tinggal di Padang, terlahir pada 21 November 1989. Namanya kian melejit usai penjualan novel pertamanya yang laris di hati para pecinta novel. Bahkan, di September 2016, Boy Candra meluncurkan novel barunya dengan judul “Pada Senja yang Membawamu Pergi” yang diterbitkan oleh Gagasmedia. Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” diangkat dari pengalaman pribadi penulis. Lewat novelnya, penulis menceritakan segala perjalanan asmaranya. Kisah-kisahnya tersampaikan dengan jelas dan menarik. Pengalamannya dari mulai jatuh cinta, mencintai diam-diam, mencintai sahabat sendiri, bahkan patah hati sangat menyentuh pembacanya. Tak heran jika para Remaja banyak mengutip kata-kata novel ini. Memang dilihat dari pemilihan katanya, sederhana dan mudah dimengerti. Walau dengan pilihan kata yang puitis, namun tidak menimbulkan multi tafsir. Cerita setiap Babnya tidak bertele-tele. Hal ini sangat baik untuk mengontrol penyakit jenuh yang kerap dirasakan pembaca. Boy Candra menyajikan kata-kata sehari-hari yang sering digunakan oleh para pembaca. Kelebihan dari novel ini adalah covernya yang sederhana. Pemilihan warna cover yang tidak terlalu mencolok, mewakili isi dari novel ini. Ditunjang dengan sinopsis di cover belakang. Pemilihan katanya begitu tertata apik dan mengundang rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut. Penyisipan kutipan-kutipan di setiap pergantian Bab, sangat menarik sekali. Penulis mampu membawa pembacanya untuk masuk dan merasakan isi novel. Isi novel tersampaikan dengan baik. Bila mengingat latar belakang yang merupakan pengalaman pribadi, jelas isi novel merupakan hal yang sering terjadi bagi pembaca. Sangat mudah bagi pembaca untuk merasakan menjadi bagian dalam novel dalam novel ini juga terdapat kekurangan. Alurnya yang campuran kadang menjadi moment menjenuhkan bagi pembaca. Penempatan setiap Babnya kurang tertara. Kadang ceritanya menyenangkan dan membuat tersenyum tipis, namun di Bab selanjutnya mengisahkan rasanya patah hati. Hal ini sangat menjatuhkan mood para pembaca. Tak jarang pembaca melewati Bab tertentu yang menurutnya tidak menarik dan membuat “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” memuat cerita yang penuh inspirasi. Membangun semangat para pembaca untuk terus melanjutkan hidup. Novel ini menyampaikan kisah-kisah cinta sederhana yang tulus. Mulai dari seseorang yang bertahan atau seseorang yang terus berjuang. Namun, pengkhianatan cinta juga tersaji dengan baik pada novel ini. Novel ini cocok untuk para pembaca yang ingin mengenang masa lalunya, atau sedang bertahan dan memperjuangkan seseorang, serta bagi pembaca yang sedang berusaha melupakan. “Setelah cinta pertama dan dipatahhatikan untuk pertama kalinya, aku jatuh cinta lagi, juga patah hati lagi. Berkali-kali. Terkadang ada saatnya aku merasa lelah. Apakah hati diciptakan Tuhan hanya untuk dibuat patah? Seperti halnya impian yang kadang harus berubah. Namun, hidup harus terus berjalan. Tidak ada alsan yang bisa diterima untuk menghentikan tujuan. Bahkan, patah hati paling pattah pun tidak berhak membunuh hidupmu.” Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai, sumber
Judul buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Tebal buku viii + 240 halaman Cetakan Cetakan Keempatbelas, 2016 Ukuran 13 x 19 cm ISBN 979-794-499-9 Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untyk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. saya pernah ada di posisi kamu saat ini. mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik. Dan mulailah menata rindu yang baru. Katakan kepada masa lalu Kita adalah cerita yang telah usai. Buku yang pertama terbit pada Juni 2015 ini adalah buku nonfiksi kedua dari Boy Candra, bercerita tentang kepahitan-kepahitan yang dialami seseorang yang jatuh cinta. Cerita-cerita tersebut dikemas seperti dalam suatu catatan harian. Terbagi dalam 7 bagian, buku ini seperti menceritakan bagaimana perasaan-perasaan seseorang yang sedang mengalami pahitnya cinta. Seperti yang ditulisnya sebagai “sinopsis” di sampul belakang buku, buku ini membuat kita mengenang masa lalu. Sekaligus menyadarkan kita bahwa masa lalu hanya cukup untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Cocok untuk dibaca oleh orang yang sedang patah hati agar tersadar bahwa hidup tetap harus dilanjutkan. Seperti kutipan dalam buku ini “Di dunia ini banyak sekali hal ajaib yang bisa kamu dapatkan. Bahkan dalam hal yang mungkin menurutmu terburuk sekalipun. Bagian pertama dari buku ini adalah tentang “Hujan dan hal-hal yang disimpan”. Begitu banyak kenangan dari hujan. Kenangan manis yang seringkali berujung tangis. Buku ini sedikit banyak membuat kita mengerti bagaimana perasaan orang lain, terutama orang yang kita cintai. Sebab tak jarang, perpisahan yang kita alami bukan karena dia yang membuat masalah, tetapi kita yang bermasalah. Buku ini seperti “curhatan laki-laki” tentang beberapa kisah cinta yang dialaminya dan sulit ia lupakan. Selain “Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan”, buku ini mengandung 6 bagian yang lain, yaitu Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada. Terima kasih Pernah Ada, meski Sekadar Rahasia. Kepada Seseorang yang Betah Dalam Ingatanku, Meski Kamu Tidak Kubutuhkan Lagi. Semakin Aku Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukkan Pisau. Kepada Diriku Sendiri; dengarkan ini dengan baik-baik. Sebab, Kini Kamu Telah Denganku, Kenangan Lalu Biarlah Sebagai Masa Lalu. Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai tak hanya berisi tulisan. Tetapi juga beberapa ilustrasi-ilustrasi yang menarik dengan kutipan-kutipan yang mendukung. Nah berikut ini adalah sepenggal kisah dari Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai “...Namun, kini seolah sedih dan hujan adalah teman sejalan. Aku tidak lagi bisa memelukmu saat hujan turun. Meski setiap kali hujan turun, aku selalu bisa memelukmu dalam ingatan. Seseorang yang dulu bersikeras mengajakku bertahan. Katamu, apapun yang terjadi tetaplah denganku. Begitu manis dan selalu menguatkan. Hal yang akhirnya sulit membuatku merelakanmu, bahkan dalam ingatan. Kamu menjadi kisah sedih yang kini meninggalkan pedih. Setiap kali hujan turun aku kembali mengenangmu. Ingin lari, ingin menyudahi, tapi hati dan segala hal yang pernah terjadi tak mau lagi peduli. Hujan kini tak lagi semenyenangkan saat bersamamu. Hanya turun dengan rasa rindu yang berakhir pilu.”
Identitas Buku Judul Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai No. ISBN 979-794-499-9 Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Penyunting Irwan Rouf Desain Cover Budi Setiawan Tahun Terbit Cetakan Pertama 2015, Cetakan Kedua puluh dua 2017 Kategori Novel Nonfiksi Text Bahasa Indonesia Jumlah Halaman 239 Halaman Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Halohaaaaa…… readear !!!!!! 🙂 By the way, this is my second writing in this wordpress hmm alhamdulilaah yaah hehe. Pada kesempatan ini saya akan meresensi sebuah buku novel yang berjenis Nonfiksi. Novel ini berjudul “Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai” karangan dari Boy Candra. Boy Candra merupakan penulis best seller “Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang”. Dia lahir pada 21 November 1989 besar serta berproses di Padang Sumatra Barat dan menamatkan kuliahnya di Universitas Negeri Padang. Buku ini merupakan buku nonfiksi kedua setelah catatan pendek untuk cinta yang panjang. Dalam Novel ini, Boy Candra menceritakan tentang kerapuhan dan kepahitan yang di rasakan oleh orang yang sedang jatuh cinta dan dia juga mengajak para pembaca agar mengenang kenangan pahit akan cinta pada masa lalu. Setelah mengenang, dia selalu mengajak pembaca untuk selalu ingat jalan pulang dan menata rindu yang baru, karena masa lalu bukan untuk diratapi, tapi untuk dijadikan pelajaran yang berharga di masa depan, kesalahan-kesalahan di masa lalu merupakan proses pendewasaan diri, oleh karena itu tidak semua hal buruk pada patah hati memberikan dampak yang negatif. Buku ini sangat cocok dibaca oleh orang yang mengalami kepahitan dalam cinta seperti patah hati, karena setelah membaca buku ini saya yakin orang yang sedang tersakiti oleh cinta mampu bangkit dan menyadari bahwa hidup seharusnya terus berjalan bukan berlarut-larut dalam kesedihan yang tiada akhir, salah satu kutipan yang memotivasi pembaca agar bangkit dari kesedihan adalah “Sedihlah secukupnya, patah hatilah pada porsinya. Agar hidupmu tidak sia-sia” “Di dunia ini banyak sekali hal ajaib yang bisa kamu dapatkan, bahkan dalam hal yang mungkin menurutmu terburuk sekalipun” “Ikhlaskanlah dia meski rasanya begitu sakit atas apa yang di lakukan, sebab ikhlas akan membuatmu benar-benar lepas” Pada bagian sinopsis sampul belakang buku ini juga tertulis “Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untuk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang yang panjang ke masa lalu, kamu harus lebih baik. dan mulailah menata rindu yang baru. Katakan pada masa lalu kita adalah cerita yang telah usai.” Cerita yang terkandung pada isi novel ini secara keseluruhan seperti pengalaman Boy Candra sendiri atau curahan hati seorang laki-laki yang kemudian di tuangkannya dalam suatu catatan. Dalam buku ini terbagi menjadi 7 bagian, hmm what are they ? Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada Terimakasih Pernah Ada, Meski Sekedar Rahasia Kepada Seseorang yang Betah dalam Ingatan, Meski Kamu Tak Lagi Dibutuhkan Semakin Aku Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukan Pisau Kepada Diriku Dengarkan ini dengan Baik-Baik ! Sebab, Kini Kamu Telah Denganku, Kenangan Lalu Biarlah sebagai Masa Lalu Well, pada bagian terakhir yang sub babnya => “Sebab, kini kamu telah denganku, kenangan lalu biarlah sebgai masa lalu” dia menceritakan sosok saya dalam novel ini dipertemukan dengan seseorang dengan latar belakang masa lalu yang sama kemudian mencoba dengan segala hal meyakinkan satu sama lain dan mulai menata rindu, menerima serta mewujudkan impian-impian yang baru. Ada kutipan pada bagian terakhir ini yang sangat-sangat membuat saya terkesan dan benar-benar melekat di otak adalah “Mungkin kita bukan dua orang yang saling jatuh cinta pada cinta pertama. Aku pernah jatuh dan terluka. Kamu pun begitu, pernah dicintai dan disia-siakan. Kita bertemu atas perasaan yang telah ditempa. Perasaan yang akan membuat kita kuat untuk tetap berdua. Jagalah semua yang terasa. Pupuk hingga rimbun menutupi duka yang pernah ada. Bukankah perihal bahagia sudah menjadi tugas kita. Mencintaimu adalah upaya yang membuatku ingin selalu mengupayakannya. Semakin hari berjalan, semakin banyak hal yang nanti akan kita sebut kenangan. Dan sungguh perasaan ku padamu semakin tak terungkapkan.” Well, segala sesuatu tentunya ada kurang dan lebihnya, tak terkecuali pada buku ini, karena tidak ada sesuatu yang sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik Allah semata 😀 Ehehe.. Kelebihan dari buku “Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai” ini adalah gaya bahasanya yang sederhana namun tetap puitis, kemudian penulis mampu mengajak pembaca seakan – akan berada diposisi yang sama sehigga pembaca larut dalam setiap suasana cerita dan pesan yang ingin disampikan oleh penulis tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Selain itu, bentuk fisik dan design warna hitam putih menghasilkan kesan minimalis. Meskipun demikian, buku ini juga memiliki kekurangan. Kekurangannya dari buku ini adalah alur ceritanya yang sedikit rumit, tidak menentu atau menggunakan alur campuran sehingga membuat pembaca agak kesulitan dalam memahami kisah. Buku ini mengandung cerita yang sangat menarik, motivatif dan inspiratif terlebih kepada orang-orang baru saja patah hati dan ingin segera bangkit dari kesedihan oleh cinta, karena dalam buku ini banyak kata-kata yang mampu membuat pembaca menyadari bahwa masa lalu merupakan bagian dari proses pendewasaan diri, belajar meikhlaskankan, berani menata rindu yang baru, membuka hati serta mengatakan pada masa lalu bahwa kita adalah cerita yang telah usai. Itulah sedikit gambaran yang sangat sederhana tentang buku Novel nonfiksi Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai karangan Boy Candra. Marilah sesekali kita mengenang masa lalu tapi jangan lupa jalan pulang, karena setalah mengenang kita harus menjadi seseorang yang lebih baik lagi, jangan lupa katakan pada masa lalu terimakasih telah memberi pengalaman yang berharga tak terbayarkan materi, dan sekarang kita adalah cerita yang telah usai, biar lah hujan dan senja menghapus segala sesuatu buruk yang telah terjadi. Semoga bermanfaat bagi kita semua amiiinnn……………..
Senja, Hujan, dan Cerita Yang Telah Usai Judul buku Senja, Hujan, dan Cerita Yang Telah Usai No. ISBN 979-794-499-9 Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Tanggal terbit 16 Juni 2015 Jumlah halaman 239 Hlm Kategori NonFiksi Dimensi 19 x 13 cm Harga Buku senja, hujan dan cerita yang telah usai karya Boy Candra merupakan buku berdasarkan kenyataan hidupnya. Cerita mengenai percintaan seorang pemuda. percintaan yang menyimpan banyak rahasia. Ia mencintai seseorang tetapi tidak berani mengungkapinnya hingga akhirnya orang yang ia cintai pergi bersama orang lain. Ia berusaha untuk mengikhlasinnya dan menjadikan sebagai pelajaran hidupnya. Ia belajar menata dan memperbaiki hiodupnya, pertama kali yang menjadi kelebihan dari buku ini adalah cover dan sinopsis bagian belakang buku ini. Penampilan cover yang sederhana dan sub judul”senja, hujan dan cerita yang telah usai” sangat menarik perhatian. pilihan kata yang apik pada sinopsis dibelakang buku membuat saya terbuai dengan buku ini, sehingga saya ingin mengetahui lebih dalam mengenai buku ini. Isi buku ini juga mengispirasi saya untuk belajar menerima sebuah kenyataan tentang cinta. Selain itu desai ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini juga menambah nilai tambah tersendiri karena membuat saya tidak bosan. Didalam buku ini juga terdapat banyak pesan tersirat, salah satunya kita harus ikhlas menjalani hidup ini. Karena, semuanya telah direncanakan oleh Tuhan. Yakinlah bahwa jodoh kita telah ditentukan oleh Tuhan. Belajar memaafkan dan mulai kehidupan yang baru. Jadikan cerita masa lalu sebagai pelajaran hidup. Sekeras apapun kita berjuang tetapi Tuhan-lah yang menentukannya. Buku ini menggunakan gaya bahasa yang indah bagai puisi.
resensi novel senja hujan dan cerita yang telah usai